HIDUPKU UNTUK NEGARAKU.

Hanya untukmulah seluruh yang aku dapatkan untuk membangun kemajuan negara kesayanganku yang selalu tercantum dalam jiwa dan ragaku ini, semoga perjuangan ini bermanfaat bagi negeriku. Rasa syukur saya panjatkan hanya kepdamu ya Allah swt dan bagi keluargaku SURRE TURUBUH semoga anakmu ini selalu menjadi yang terbaik didunia dan akhirat.....amin.
Powered By Blogger

13/01/10

Amerika dan Indonesia.

Lawatan Hillary Clinton ke Jakarta
Kadin: Amerika Pasar Besar Bagi Indonesia
Kadin berharap Amerika bisa segera memulihkan kondisi perekonomian mereka.
Rabu, 18 Februari 2009, 12:59 WIB
Heri Susanto, Syahid Latif
  (AP Photo/Charles Dharapak)
VIVAnews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta agar Amerika Serikat membuka pasarnya bagi eksportir Indonesia.

"Indonesia punya pasar besar di Amerika Serikat," ujar Ketua Kadin, MS Hidayat di Jakarta, Rabu, 18 Februari 2009.
Hal tersebut disampaikan terkait kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Rodham Clinton ke Jakarta, pada Rabu dan Kamis ini.

Persoalannya, menurut Hidayat, saat ini ekonomi Amerika sedang menghadapi masalah sebagai imbas krisis global. Perekonomian negeri super power itu merosot hingga lebih dari 30 persen. "Akibatnya, ekspor Indonesia terganggu."

Apalagi, dalam situasi sekarang, Amerika cenderung memproteksi produk dalam negeri mereka. Sikap proteksionisme tersebut juga dipersoalkan oleh negara Eropa. "Kemarin, saya bertemu Wakil Perdana Menteri Belgia, juga protes soal itu." 

Namun, dalam situasi sekarang, Hidayat memaklumi hampir seluruh negara melindungi pasar negaranya. Setidaknya untuk sementara waktu. "Itu wajar asal tidak lama." 

Karena itu, Kadin berharap Amerika bisa segera memulihkan kondisi perekonomian mereka. Dengan demikian, dalam waktu tidak lama, Indonesia bisa menjajaki kembali pasar ekspor.

Selain menjajaki peluang ekspor, menurut dia, Indonesia bisa memanfaatkan para investor Amerika untuk menanamkan dananya di sini. Apalagi, investor AS merupakan penanam modal terbesar di industri pertambangan mineral, minyak dan gas.
• VIVAnews

Tidak ada komentar: